Sejarah Manonjaya Dan Pemindahan Pemerintahan Kabupaten
Sejarah Manonjaya - Berbicara mengenai Kecamatan Manonjaya, tidak lepas kaitannya dengan sejarah Kabupaten Tasikmalaya. Bahwa berdasarkan catatan sejarah, Manonjaya selama kurang lebih 70 tahun menjadi pusat pemerintahan ibukota Kabupaten Sukapura. Pada saat itu sudah berdiri Mesjid Besar Manonjaya yang didirikan oleh (menurut naskah) R. Memed Sastrahadiprawira jauh sebelum menjadi Ibukota Kabupaten, walaupun pada waktu itu masih berukuran kecil.
![]() |
Masjid Agung Manonjaya |
Pada tahun 1832, Ibukota Kabupaten Sukapura dipindahkan dari Sukaraja ke Harjawinangun (Manonjaya sekarang) oleh Bupati R. Demang Anggadipa II yang bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha VIII, yang diangkat untuk kedua kalinya. Raden Wiratanuwangsa menjabat sebagai Patih Afdeling Pasirpanjang dengan gelar Tumenggung Danuningrat, dipercaya untuk membangun kota. Pembangunan tersebut dapat diselesaikan selama kurang lebih 2 tahun dan tahun 1834 secara resmi kegiatan Pemerintah Kabupaten dilaksanakan di Kota Harjawinangun (Manonjaya sekarang).
Sebelum dilaksanakan pembangunan kota, karena ditempat ini sudah didirikan mesjid dan kebetulan letaknya berada di pusat kota, maka semua pembangunan letaknya disesuaikan dengan arah Mesjid (Ngiblat). Mesjid Besar Manonjaya nama itu melekat sampai sekarang.
Setelah menjadi Ibukota, Harjawinangun berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan karena letaknya cukup strategis dan berfungsi juga sebagai Jalur Trans Jalan Raya dari Jawa Tengah. Dengan diterbitkannya SK Gubernur Tanggal 10 Januari 1839, Kota Harjawinangun diubah namanya menjadi Manonjaya. Kota Manonjaya makin terkenal karena tata kotanya, keindahan dan kebersihannya juga dilengkapi dengan Mesjid yang cantik.
Ketika yang menjadi Bupati Raden Tumenggung Wiraadegdaha antara tahun 1855 sampai dengan 1875 beliau mengadakan perubahan mengenai tata cara penghormatan kepada para pejabat baik ucapan maupun anggah ungguh. Ternyata perubahan itu dianggap merugikan pemerintahan Belanda sehingga beliau diberhentikan dengan hormat dari jabatan Bupati dan diasingkan ke Bogor hingga tahun 1908 beliau diperkenankan kembali ke Manonjaya hingga kemudian beliau wafat di tahun 1912, hal tersebut menjadikan beliau terkenal dengan sebutan Dalem Bogor.
Pada tahun 1875 Bupati Raden Tumenggung Wiraadegdaha atau Dalem Bogor digantikan kedudukannya oleh adik beliau Raden Demang Danoekoesoemah, Patih Manonjaya, dengan Gelar Raden Tumenggung Wirahadiningrat, pada tahun 1893 beliau dianugerahi oleh Pemerintah “Bintang Payung Kuning” dan mendapat gelar Adipati , di tahun 1900 dianugerahi “Bintang Oranje Nassau” oleh karena itu beliau dikenal sebagai Dalem Bintang, Raden Tumenggung Wirahadiningrat merupakan Bupati terakhir Kabupaten Sukapura yang memerintah di Manonjaya, karena setelah beliau wafat dan digantikan oleh Raden Tumenggung Prawiraadiningrat pada tahun 1901 tepatnya tanggal 1 Oktober 1901 Pusat Pemerintahan Kabupaten Sukapura dipindahkan dari Manonjaya ke Tasikmalaya.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Manonjaya Dan Pemindahan Pemerintahan Kabupaten"
Posting Komentar